Jumat, 15 Januari 2010

HATI-HATI BERPIKIR POSITIF

Dalam kehidupan modern yang progresif kita selalu dianjurkan untuk mengontrol dan mengendalikan ketakutan atau pikiran negatif lain yang kita alami. Pikiran negatif itu bisaanya dianjurkan agar dilawan dengan berbagai trik sikap mental dan dan cara berfikir yang positif yang justru berpotensi menimbulkan konflik batin. Sebab tanpa kita sadari, energi apapun yang ditekan atau tidak diakui akan balik menekan sebesar kekuatan kita menekannya. Pikiran negatif berupa ketakutan dan kekhawatiran untuk beberapa saat sepertinya teratasi, namun sebetulnya sama sekali tak lenyap. Ia hanya akan mengendap di dalam bawah sadar. Jadi, ketika pikiran positif terkulai lemah, perasaan negatif itu akan muncul lagi.

Orang yang salah dalam menerapkan metode ini cenderung mudah terserang stress, depresi, dan SDD (Spiritual Deficit Disorder). SDD terjadi ketika misalnya seseorang terobsesi untuk menjadi orang yang lebih baik tetapi malah disconnected dengan perasaannya yang sering ia tekan. Sementara keinginannya untuk sukses mendorongnya untuk selalu berpikir positif, walupun perasaan hatinya tidak nyaman, tidak enak, tidak percaya diri, dan sebagainya. Perasaan tersebut tidak diindahkan, dan ia terus menerus berusaha untuk berpikir positif. Tentu saja, yang ia peroleh adalah stres karena merasa sudah berusaha berpikir positif tapi sukses tak kunjung bisa diraihnya.

Kalaupun akhirnya bisa mencapai yang diinginkan, ia tidak bisa menikmati proses kehidupannya dengan tenang. Hidupnya menjadi tidak seimbang. Ini menjelaskan mengapa ada pengusaha yang hidupnya berlimpah harta tapi mencoba bunuh diri. Atau artis yang sudah sangat popular berbuat tidak senonoh terhadap orang lain. Atau juga pejabat yang hidupnya serba berkecukupan materi masih merasa miskin sehingga melakukan korupsi.

Dengan konsep berpikir positif yang selama ini kita pahami, seseorang yang ingin kaya harus memperbesar keinginannya untuk kaya. Tanpa menyadari jurang yang terjadi antara pikiran “ingin kaya” dan persaan “miskin” yang semakin melebar. Konsep ini mengabaikan pentingnya memperhatikan persaan pada saat kita berpikir.

SOFTWARE INCOMPATIBILITY ISSUE

Dalam istilah computer, masalah ini dikategorikan sebagai Software Incompatibility Issue, yaitu terganggunya kinerja computer yang disebabkan oleh software yang tidak cocok satu sama lain. Di mana ketika hal itu dipaksakan maka computer akan mengalami crash atau terjadi kondisi hang tidak bisa beroperasi.

Dalam hal berpikir positif, ini disebabkan oleh adanya dua jenis pikiran yang saling bertentangan dan dipaksakan untuk berjalan. Ketika seseorang berpikir (dengan sadar) “saya ingin sukses” sesungguhnya di dalam hati (bawah sadar) ia sedang mengatakan bahawa “saya tidak sukses, (karena itu saya ingin sukses)”. Sehingga semakin kuat ia berteriak “saya ingin sukses” maka semakin kuat pula pikiran bawah sadarnya (ingat, dengan 88% kekuatan dahsyatnya) menjerit, “saya tidak sukses”

Oleh karena perasaan bawah sadar lebih kuat (88%) daripada kekuatan pikiran sadar (12%), setiap kali ada pertentangan, yang kuatlah yang menang. Lantaran doa yang terdiri dari pikiran dan perasaan selalu dikabulkan oleh Tuhan, jeritan hati bawah sadarnya itulah yang bakal terwujud. Ia tidak sukses. Karena memang itulah permintaan hatinya.

Berpikir positif ini pula yang ditanamkan oleh para motivator dalam program-program pengembangan diri. Bahwa untuk mencapai keinginan kita harus selalu berpikir positif. Padahal, pikiran kita (12%) hanyalah efek dari persaan kita (88%). Sebab, bagaimanapun kita berupaya membentuk pikiran agar positif, kalau perasaan kita masih negatif, pasti pikiran kita akan kembali negatif. Sebaliknya, keistimewaan ikhlas adalah kalu kita berhasil membuat persaan kita tenang dan positif maka otomatis kita hanya akan berpikir yang positif.

Riset menyebutkan manusia memliki 60.000 pikiran setiap hari. Bisa dibayangkan betapa sulit dan mustahilnya membuat semua pikiran itu positif.

Sekarang, mari kita rangkum mengapa kita perlu berhati-hati menerapkan strategi “berpkir positif”
Pertama, karena sifat kegiatannya yang abstrak, banyak yang tidak menyadari bahwa pikiran negatif dilahirkan dari perasaan negatif yang lebih berupa vibrasi energi, bukan dari pikiran. Sehingga walaupun seperti ada manfaatnya, positive thingking sebenarnya merupakan resep yang keliru untuk mengubah pikiran negatif jadi positif.
Kedua, karena penyebab timbulnya pikiran negatif adalah suatu perasaan di dalam hati (bawah sadar), maka segala usaha untuk menanamkan pikiran positif yang tidak dilakukan di hati menjadi tidak tepat sasaran. Dan betapapun mulai niat seseorang untuk berubah menjadi lebih baik, prosesnya sangat sulit dan hasilnya akan mengecewakan.
Ketiga, ketika kita melakukan usaha untuk berpikir positif, kita secara tidak sadar “memusuhi, membenci, dan tika menyukai” bagian dari diri kita sendiri (yang negatife). Seperti hukum alam dan pepatah kuno “Apa yang kita benci akan cenderung membesar, dan apa yang kita tekan akan menekan balik”, hal ini juga berlaku bagi pikiran kita. Bagian negatif diri kita akan semakin terlihat, dan kita akan semakin tidak menghargai diri kita sendiri.

Pikiran positif yang rasanya enak berarti positif
Pikiran positif yang rasanya tidak enak berarti negatif.


Quantum Ikhlas
Teknologi aktivasi kekuatan hati

The power of positive feeling
By: Erbe Sentanu


PT Elex Media Komputindo, Jakarta

Bagi kawan-kawan yang pengen tahu lebih lanjut bisa kunjungi link aslinya di www.quantumikhlas.com

Rabu, 29 April 2009

SEJARAH KOTA PATI

Sejarah Kota Pati

Sejarah Kabupaten Pati berpangkal tolak dari beberapa gambar yang terdapat pada Lambang Daerah Kabupaten Pati yang sudah disahkan dalam Peraturan Daerah No. 1 Tahun 1971 yaitu Gambar yang berupa: “KERIS RAMBUT PINUTUNG DAN KULUK KANIRAGA”.

Menurut cerita rakyat dari mulut ke mulut yang terdapat juga pada kitab Babat Pati dan kitab Babat lainnya dua pusaka yaitu “KERIS RAMBUT PINUTUNG DAN KULUK KANIRAGA” merupakan lambang kekuasan dan kekuatan yang juga merupakan simbul kesatuan dan persatuan.

Barangsiapa yang memiliki dua pusaka tersebut, akan mampu menguasai dan berkuasa memerintah di Pulau Jawa. Adapun yang memiliki dua pusaka tersebut adalah Raden Sukmayana penggede Majasemi andalan Kadipaten Carangsoka.

Kevakuman Pemerintahan di Pulau Jawa

Menjelang akhir abad ke XIII sekitar tahun 1292 Masehi di Pulau Jawa vakum penguasa pemerintahan yang berwibawa. Kerajaan Pajajaran mulai runtuh, Kerajaan Singasari surut, sedang Kerajaan Majapahit belum berdiri.

Di Pantai utara Pulau Jawa Tengah sekitar Gunung Muria bagian Timur muncul penguasa lokal yang mengangkat dirinya sebagai adipati, wilayah kekuasaannya disebut kadipaten.

Ada dua penguasa lokal di wilayah itu yaitu. 1. Penguasa Kadipaten Paranggaruda, Adipatinya bernama Yudhapati, wilayah kekuasaannya meliputi sungai Juwana ke selatan, sampai pegunungan Gamping Utara berbatasan dengan wilayah Kabupaten Grobogan. Mempunyai putra bernama Raden Jasari. 2. Penguasa Kadipaten Carangsoka, Adipatinya bernama: Puspa Andungjaya, wilayah kekuasaannya meliputi utara sungai Juwana sampai pantai Utara Jawa Tengah bagian timur. Adipati Carangsoka mempunyai seorang putri bernama Rara Rayungwulan

Kadipaten Carangsoka dan Paranggaruda Berbesanan

Kedua Kadipaten tersebut hidup rukun dan damai, saling menghormati dan saling menghargai untuk melestarikan kerukunan dan memperkuat tali persaudaraan, Kedua adipati tersebut bersepakat untuk mengawinkan putra dan putrinya itu. Utusan Adipati Paranggaruda untuk meminang Rara Rayungwulan telah diterima, namun calon mempelai putri minta bebana agar pada saat pahargyan boja wiwaha daup (resepsi) dimeriahkan dengan pagelaran wayang dengan dalang kondang yang bernama “Sapanyana”.

Untuk memenuhi bebana itu, Adipati Paranggaruda menugaskan penggede kemaguhan bernama Yuyurumpung agul-agul Paranggaruda. Sebelum melaksanakan tugasnya, lebih dulu Yuyurumpung berniat melumpuhkan kewibawaan Kadipaten Carangsoka dengan cara menguasai dua pusaka milik Sukmayana di Majasemi. Dengan bantuan uSondong Majerukn kedua pusaka itu dapat dicurinya namun sebelum dua pusaka itu diserahkan kepada Yuyurumpung, dapat direbut kembali oleh Sondong Makerti dari Wedari. Bahkan Sondong Majeruk tewas dalam perkelahian dengan Sondong Makerti. Dan Pusaka itu diserahkan kembali kepada Raden Sukmayana. Usaha Yuyurumpung untuk menguasai dan memiliki dua pusaka itu gagal.

Walaupun demikian Yuyurumpung tetap melanjutkan tugasnya untuk mencari Dalang Sapanyana agar perkawinan putra Adipati Paranggaruda tidak mangalami kegagalan (berhasil dengan baik).

Pada Malam pahargyan bojana wiwaha (resepsi) perkawinaan dapat diselenggarakan di Kadipaten Carangsoka dengan Pagelaran Wayang Kulit oleh Ki Dalang Sapanyana. Di luar dugaan pahargyan baru saja dimulai, tiba-tiba mempelai putri meninggalkan kursi pelaminan menuju ke panggung dan seterusnya melarikan diri bersama Dalang Sapanyana. Pahargyan perkawinan antara ” Raden Jasari ” dan ” Rara Rayungwulan ” gagal total.

Adipati Yudhapati merasa dipermalukan, emosi tak dapat dikendalikan lagi. Sekaligus menyatakan permusuhan terhadap Adipati Carangsoka. Dan peperangan tidak dapat dielakkan. Raden Sukmayana dari Kadipaten Carangsoka mempimpin prajurit Carangsoka, mengalami luka parah dan kemudian wafat. Raden Kembangjaya (adik kandung Raden Sukmayana) meneruskan peperangan. Dengan dibantu oleh Dalang Sapanyana, dan yang menggunakan kedua pusaka itu dapat menghancurkan prajurit Paranggaruda. Adipati Paranggaruda, Yudhapati dan putera lelakinya gugur dalam palagan membela kehormatan dan gengsinya.

Oleh Adipati Carangsoka, karena jasanya Raden Kembangjaya dikawinkan dengan Rara Rayungwulan kemudian diangkat menjadi pengganti Carangsoka. Sedang dalang Sapanyana diangkat menjadi patihnya dengan nama ” Singasari “.

Kadipaten Pesantenan

Untuk mengatur pemerintahan yang semakin luas wilayahnya ke bagian selatan, Adipati Raden Kembangjaya memindahkan pusat pemerintahannya dari Carangsoka ke Desa Kemiri dengan mengganti nama ” Kadipaten Pesantenan dengan gelar ” Adipati Jayakusuma di Pesantenan.

Adipati Jayakusuma hanya mempunyai seorang putra tunggal yaitu ” Raden Tambra “. Setelah ayahnya wafat, Raden Tambra diangkat menjadi Adipati Pesantenan, dengan gelar ” Adipati Tambranegara “. Dalam menjalankan tugas pemerintahan Adipati Tambranegara bertindak arif dan bijaksana. Menjadi songsong agung yang sangat memperhatikan nasib rakyatnya, serta menjadi pengayom bagi hamba sahayanya. Kehidupan rakyatnya penuh dengan kerukunan, kedamaian, ketenangan dan kesejahteraannya semakin meningkat.

Kabupaten Pati

Untuk dapat mengembangkan pembangunan dan memajukan pemerintahan di wilayahnya Adipati Raden Tambranegara memindahkan pusat pemerintahan Kadipaten Pesantenan yang semula berada di desa Kemiri menuju ke arah barat yaitu, di desa Kaborongan, dan mengganti nama Kadipaten Pesantenan menjadi Kadipaten Pati.

Dalam prasasti Tuhannaru, yang diketemukan di desa Sidateka, wilayah Kabupaten Majakerta yang tersimpan di musium Trowulan. Prasasti itu terdapat pada delapan Lempengan Baja, dan bertuliskan huruf Jawa kuna. Pada lempengan yang keempat antara lain berbunyi bahwa : ….. Raja Majapahit, Raden Jayanegara menambah gelarnya dengan ABHISEKA WIRALANDA GOPALA pada tanggal 13 Desember 1323 M. Dengan patihnya yang setia dan berani bernama DYAH MALAYUDA dengan gelar RAKAI, Pada saat pengumuman itu bersamaan dengan pisuwanan agung yang dihadiri dari Kadipaten pantai utara Jawa Tengah bagian Timur termasuk Raden Tambranegara berada di dalamnya.

Pati Bagian dari Majapahit

Raja Jayanegara dari Majapahit mengakui wilayah kekuasaan para Adipati itu dengan memberi status sebagai tanah predikan, dengan syarat bahwa para Adipati itu setiap tahun harus menyerahkan Upeti berupa bunga.

Bahwa Adipati Raden Tambranegara juga hadir dalam pisuwanan agung di Majapahit itu terdapat juga dalam Kitab Babad Pati, yang disusun oleh K.M. Sosrosumarto dan S.Dibyasudira, diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 1980. Halaman 34, Pupuh Dandanggula pada : 12 yang lengkapnya berbunyi : ….. Tan alami pajajaran kendhih, keratonnya ing tanah Jawa angalih Majapahite, ingkang jumeneng ratu, Brawijaya ingkang kapih kalih, ya Jaka Pekik wasta, putra Jaka Suruh, Kyai Ageng Pathi nama, Raden Tambranegara sumewa maring Keraton Majalengka.

Artinya Tidak lama kemudian Kerajaan Pajajaran kalah, Kerajaan Tanah Jawa lalu pindah ke Majapahit, adapun yang menjadi rajanya adalah Brawijaya II, yaitu Jaka Pekik namanya, putranya Jaka Suruh. Pada waktu itu Kyai Ageng Pati, yang bernama Tambranegara menghadap ke Majalengka, yaitu Majapahit.

Berdasarkan hal tersebut, jelaslah bahwa Raden Tambranegara Adipati Pati turut serta hadir dalam pisowanan agung di Majapahit. Pisowanan agung yang dihadiri oleh Raden Tambranegara ke Majapahit pada tanggal 13 Desember 1323, maka diperkirakan bahwa pindahnya Kadipaten Pesantenan dari Desa Kemiri ke Desa Kaborongan dan menjadi Kabupaten Pati itu pada bulan Juli dan Agustus 1323 M (Masehi). Ada tiga tanggal yang baik pada bulan Juli dan Agustus 1323 yaitu : 3 Juli, 7 Agustus dan 14 Agustus 1323.

Hari Jadi Pati

Kemudian diadakan seminar pada tanggal 28 September 1993 di Pendopo Kabupaten Pati yang dihadiri oleh para perwakilan lapisan masyarakat Kabupaten Pati, para guru sejarah SLTA se Kabupaten Pati, Konsultan, Dosen Fakultas Sastra dan Sejarah UNDIP Semarang, secara musyawarah dan sepakat memutuskan bahwa pada tanggal 7 Agustus 1323 sebagai hari kepindahan Kadipaten Pesantenan di Desa Kemiri ke Desa Kaborongan menjadi Kabupaten Pati.

Tanggai 7 Agustus 1323 sebagai HARI JADI KABUPATEN PATI telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor : 2/1994 tanggal 31 Mei 1994, sehingga menjadi momentum HARI JADI KABUPATEN PATI dengan surya sengkala ” KRIDANE PANEMBAH GEBYARING BUMI ” yang bermakna ” Dengan bekerja keras dan penuh do’a kita gali Bumi Pati untuk meningkatkan kesejahteraan lahiriah dan batiniah “. Untuk itu maka setiap tanggal 7 Agustus 1323 yang ditetapkan dan diperingati sebagai ” HARI JADI KABUPATEN PATI “.

Geografi

Sebagian besar wilayah Kabupaten Pati adalah dataran rendah. Bagian selatan (perbatasan dengan Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Blora) terdapat rangkaian Pegunungan Kapur Utara. Bagian barat laut (perbatasan dengan Kabupaten Kudus dan Kabupaten Jepara) berupa perbukitan. Sungai terbesar adalah Kali Juwana, yang bermuara di daerah Juwana.

Ibukota Kabupaten Pati terletak tengah-tengah wilayah Kabupaten, berada di jalur pantura Semarang-Surabaya, sekitar 75 km sebelah timur Semarang. Jalur ini merupakan jalur ramai yang menunjukkan diri sebagai jalur transit. Kelemahan terbesar dari jalur ini adalah kecilnya jalan, hanya memuat dua jalur, sehingga untuk berpapasan cukup sulit.

Terdapat sungai besar yaitu sungai Ngantru. Saat musim penghujan sudah terbiasa sungai ini meluap, sehingga pemerintah Jawa Tengah membentuk lembaga yang berfungsi menanggulangi banjir yang bernama Jatrunseluna.

Pembagian administratif

Kabupaten Pati terdiri atas 21 kecamatan, yang dibagi lagi atas 400 desa dan 5 kelurahan. Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Pati.

Kota-kota kecamatan lainnya yang cukup signifikan adalah Juwana dan Tayu, keduanya merupakan kota pelabuhan yang berada di pesisir Laut Jawa, juga Kecamatan Winong.

Slogan: Pati Bumi Mina Tani.

Diharapkan Pati menjadi daerah sentra perikanan dan pertanian di Indonesia.

Pariwisata

Salah satu obyek wisata sejarah di Pati adalah bekas Pintu Kerajaan Majapahit yang terletak di kota Pati, konon pintu ini dibawa oleh Kebo Anabang atas perintah Sunan Muria. Juwana merupakan kota pelabuhan dimana terdapat kerajinan kuningan. Obyek wisata lain diantaranya adalah Waduk Gunung Rowo, yang terletak di bagian utara.

Di daerah Margorejo terdapat mata air yang cukup besar, yang digunakan untuk kolam renang. Nama tempat tersebut adalah Banyu Urip. Di sekitarnya terdapat perkebunan jambu monyet (mete).

Di daerah Gunung Muria, yaitu di daerah Gembong, terdapat waduk yang diberi nama Selo Romo. Waduk ini termasuk berukuran kecil, jika musim kemarau, pasti akan dangkal. Di sekitar waduk sering dipakai sebagai area perkemahan.

Agrowisata

Potensi Lokasi
Keanekaragaman panorama dan tumbuhan hortikultura, tanaman perkebunan, dan tanaman pangan. Di sepanjang lereng Gunung Muria bagian timur yang terletak di Kecamatan Tlogowungu, Kecamatan Gembong, Kecamatan Gunungwungkal, dan Kecamatan Cluwak.

Wisata Air

Potensi Lokasi
Perairan budidaya ikan air tawar (tambak) seluas 185 Ha. Desa Talun.

Gua Pancur

Keterangan Lokasi Fasilitas
Gua sepanjang ± 736 m dengan stalaktit dan stalaknit yang sangat indah. Desa Jimbaran, Kecamatan Kayrn. Kolam pancing, rumah makan apung, wana wisata hutan jati, jalan beraspal.

[sunting] Gunung Rowo Indah

Keterangan Potensi Fasilitas
Waduk dan pemandangan alam. Waduk seluas 320 Ha, di puncak bukit dapat menikmati pemandangan di Daerah Ngarai wilayah Kabupaten Pati. Taman rekreasi terbuka, tempat parkir, jalan semua beraspal.

Air Terjun Grenjengan Sewu

Keterangan Potensi Lokasi Fasilitas
Air terjun setinggi ± 75 m. Air terjun yang berada di tengah panorama alam yang indah, kondisi masih alami dan belum digarap. Desa Jrahi Kecamatan Gunungwungkal, ketinggian 485 m di atas permukaan laut. Jarak dari Kota Pati ± 27 Km. Jalan beraspal dan lapisan makadam sampai di Desa Jrahi.

Sendang Tirta Marta Sani

  • Objek Wisata : Kolam renang dan wisata spiritual
  • Fasilitas : Paseban tempat mengheningkan diri mohon pada Sang Pencipta
  • Padusan : Sumber air yang berasal dari sendang, konon menurut cerita, sumber air tersebut merupakan tempat air wudhu Sunan Kalijaga, tetapi “disisani” (bahasa Jawa) oleh pengawalnya. Pengawalnya kemudian disabda menjadi seekor bulus oleh Sunan Kalijaga.

Di kompleks tersebut juga terdapat makam Adipati Pragolo (Bupati Pati pada zaman Kerajaan Mataram)

Pendopo: sarana pentas kesenian khas Pati Areal parkir dan jalan beraspal, jarak ± 4 Km dari Kota Pati

Pintu Gerbang Majapahit

  • Objek Wisata : Situs peninggalan Gerbang Majapahit
  • Peninggalan sejarah berupa Pintu Gerbang terbuat dari kayu jati. Pintu gerbang ini merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit yang diangkat oleh Kebo Nyabrang sebagai persyaratan untuk diakui sebagai Putra Sunan Muria. Namun setelah tiba di Desa Rondole, Kebo Nyabrang tidak mampu lagi mengangkat dan tidak mampu melanjutkan perjalanan kemudian menunggui pintu gerbang tersebut sampai meninggal dunia.
  • Terletak di Desa Rendole, Kecamatan Margorejo, jarak dari kota Pati 4 Km.
  • Berdekatan dengan obyek wisata Sendang Tirta Sani.

Makam Mbah Tabek Merto

  • Obyek wisata : Kompleks makam kuno terletak di Dukuh Domasan, Desa Prawoto Kecamatan Sukolilo.
  • Makam ini diperkirakan telah ada sejak abad ke XVI pada masa awal penyebaran agama Islam di Indonesia.
  • Ditinjau dari bentuk makam, bentuk nisan dan letak pemakaman, maka makam kuno ini dapat disejajarkan dengan usia makam yang ada di Demak pada masa Kerajaan islam di Demak.
  • Berdasarkan namanya, Tabek berasal dari bahasa Arab dari kata tabi’a yang berarti yang mengikuti atau pengikut. Yang dimaksud pengikut di sini adalah pengikut para penyebar agama islam pada masa itu, yaitu para wali atau wali songo.
  • Kompleks pemakaman kuno saat ini banyak dikunjungi orang karena diyakini mempunyai hubungan dengan para wali.

Makam Saridin / Syeh Jangkung

  • Objek Wisata : Makam Saridin atau terkenal dengan nama Syeh Jangkung konon merupakan salah seorang murid Sunan Kalijaga (Wali Songo).
  • Makam tersebut terletak di Desa Landoh, Kecamatan Kayen.
  • Jarak dari kota Pati kira-kira 17 Km kearah selatan menuju Kabupaten Grobogan.
  • Makam ini banyak dikunjungi orang setiap hari Jum’at Kliwon dan Jum’at Legi.
  • Upacara khol dilaksanakan setiap 1 tahun sekali yaitu pada bulan Rajab tanggal 14-15 dalam rangka penggantian kelambu makam.

Tokoh-tokoh dari Pati

  1. Ismail Saleh
  2. Sukawi Sutarip
  3. Kwik Kian Gie
  4. Ribut Waidi

Rupa-rupa

  • Makanan khas Pati adalah [[Nasi Gandhul]], Soto Kemiri
  • Kota Pati dikenal dengan sebutan Kota Pensiunan, karena kotanya sebagian dihuni oleh para pesiunan atau purnawirawan yang lahir ato dibesarkan di kota ini, sedang para pemudanya memilih mencari kerja di tempat lain atau merantau ke luar negeri sebagai TKI/TKW, karena minimnya industri di kota ini.
  • Saat ini (2006) terdapat dua pabrik kacang yang terkenal, yaitu: Dua Kelinci dan Garudafood
  • Pabrik gula di Kecamatan Trangkil (PG Trangkil)
  • Dahulu terdapat kerupuk yang menggunakan bahan baku dari tanah disebut kerupuk Ampo
  • Krupuk daging juga merupakan salah satu makanan khasnya
  • Usaha penggemukan Sapi menjadi usaha yang mulai dilirik oleh sebagian warga Pati. Bahkan bukan hanya para petani saja yang menggelutinya.
  • Usaha susu sapi dapat ditemukan di Dusun Jagan, Desa Sukoharjo, Kecamatan Margorejo